Tentu masih ingat dalam ingatan kampanye hari bakar Al Quran sedunia oleh pastor Terry Jones di tahun 2010 lalu. Yang akhirnya hari bakar Quran batal dilaksanakan, dikarenakan gelombang protes juga kesepakatan antara si pastor dengan umat Islam di sana.Namun rupanya masih saja ada segolongan manusia "jahil" yang ingin mencari gara-gara. Baru-baru ini, di Afghanistan sana terjadi konflik berdarah yang tewaskan sekitar 40 orang -- umumnya warga sipil dan enam tentara Amerika -- dikarenakan Al Quran dilempar ke tungku pembakar di lapangan udara Bagram yang memicu protes anti Amerika.
Protes tersebut berubah menjadi konflik berdarah, pembunuhan dan bom bunuh diri yang baru terjadi di Afghanistan, tepatnya Bagram. Seorang gerilyawan Taliban melakukan aksi bom bunuh diri di gerbang masuk lapangan udara tersebut, berhasil tewaskan dua orang warga sipil Amerika dan empat lainnya alami luka.
Dalam tragedi tersebut tidak ada tentara Amerika Serikat tewas, meskipun mereka yang menjadi target, semua korban adalah warga sipil menurut keterangan jubir Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF). Di karenakan ketatnya penjagaan di bagian zona muka Bagram, sehingga muskil tertembus.
"Mereka tidak menembus pangkalan itu. Kami mengurung daerah tersebut dengan pasukan keamanan Afghanistan,".Sedangkan jubir Taliban Zabihullah Mujahid memberi keterangan kepada AFP melalui pesan singkat pada pukul 17.00, yakni seorang penjuang mereka menyerang gerbang ketiga Bagram dimaksud membalas atas pembakaran Quran.