Anak Gunung Krakatau yang sudah lama diam, kini mulai menunjukkan aktifitasnya, dan telah turun status waspada. Namun untungnya tidak akan memicu tsunami menurut yang situs berita dapatkan. Di karenakan tidak ditemui hubungan antara aktifitas anak gunung Krakatau ini dengan Tsunami, menurut Sukhyar kepala Badan Geologi Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)

''Adanya aktivitas anak Gunung Krakatau, sudah berlangsung lama,'

Seibarat anak manusia, maka anak gunung Krakatau ini sedang dalam masa pertumbuhan, sejak awal kelahirannya pada tahun 1926, sehingga ia butuhkan letusan untuk tetap tumbuh, bersamaan dengan masa pertumbuhan gunung berapi ini, menumpuknya materi-materi yang membentuknya yang menyebabkan Krakatau terus bertambah tinggi dan besar. Saat ini tingginya sudah mencapai 320 meter.

Letusan yang terjadi adalah letusan vulkanik. Dan letusan anak Gunung Krakatau ini tergolong kecil dengan rata-rata lontaran material sejauh 400-800 meter.''Jatuhnya hanya di tubuhnya saja,'' tutur Sukhyar.

Sifat letusannya, kata Sukhyar, juga seperti kembang api di mana letusannya berisi magma encer.''Letusan anak Gunung ini adalah letusan vulkanik jadi tidak menyebabkan gempa. Yang bisa merasakan letusan ini pun hanya seismograf,'' tegasnya. Jika mau baca tentang mbah Marijan.